Selasa, 22 Maret 2011

Takkan Beranjak

Sejengkal space kosong di antara set alat musik dan tamu hadirin,
Yg seringkali tak berpanggung,
Kadang hanya dialasi karpet,
Kadang juga dialasi level panggung kecil,
Namun kadang juga diberi panggung.


Alunan musik 
yg terbungkus dgn bakat & cinta kami pada musik,
Lantunan suara nyanyian kami 
yg dibalut talenta & gairah musik kami,

Lebih banyak berperan sbg latar suara sebuah acara, 
Atau latar suara sebuah tempat makan&minum,
Dgn mayoritas pengunjung tempat itu sdg menikmati hidangan, 
atau berlalu lalang, atau berbincang dgn rekan,


Tdk peduli apakah mereka menonton atau menyaksikan kami,
Kmi ttp bernyanyi,
Bermain musik,
Karena kecintaan kami pd sebuah dunia indah bernama musik.


Karena stlh bertahun-tahun belum ada jalan lebih besar bg kami, 
biarlah kami di jalan kecil ini, 
karena kami tdk bisa beranjak, 
karena kami tdk mau berpindah hati, dr dunia indah ini. 


Mgkn suatu hari ada jalan yg lebih besar bagi kami.
Sampai saat itu tiba,
atau biarpun saat itu tidak tiba,
Musik tdk akan kami tinggalkan.

Simply because we love it

Baju yang Terbaik ... (from my FS Blog)

Baju yang Terbaik 
Monday, August 14th, 2006 
Seorang anak ingin sekali mendapatkan sebuah baju. Baju yang sangat diinginkannya ini begitu detail dalam bayangannya. "Aku ingin kerahnya begini, lengan bajunya warna ini, strip bajunya seperti ini,bentuk bajunya seperti ini….aku pasti kelihatan keren dengan baju ini. Pokoknya gak mau selain baju kayak gini.." 

Lalu dia memulai pencarian. Satu persatu supermarket dikunjunginya. Toko2 baju disambangi tiap sore habis pulang sekolah. Mungkin saat gelap tiba ia baru sampai di rumah. Tak pernah ia mengatakan pada orang tuanya, yang kolot soal baju. Fashion? ah, mereka pasti tidak mau mengerti selera anak muda sekarang. Begitu pikirnya. 

Tapi, keseringan pulang malam, orang tuanyapun akhirnya bertanya, "Kemana aja, Nak, kok pulang malam terus?" Si anak masih diem aja. Dia sendiri agak takut untuk bilang. Campur2, takut dimarahi, gak diterima, malu karena dianggap sok gaya, dll. Tapi dia sudah yakin kalo ini maunya. Akhirnya diapun bilang,"Pak, Bu, aku lagi cari baju yang seperti ini, kerahnya, lengan bajunya, stripnya, bentuknya, pokoknya harus yang begini. Mau aku pake untuk pesta tutup tahun di sekolah, tinggal sebulan lagi." 

Ortunya mendengarkan. Tapi mereka tau, baju seperti itu tuh gak ada. Kalopun ada, pasti langka banget. Tapi mereka tetep nyariin. Mereka juga ngasih saran, untuk pake baju konvensional aja, tapi ditambahi assesories, biar tetep keren. Si anak terus menggeleng, ingin impiannya jadi nyata. 

Sebulan kurang sehari berlalu. Anak itu gundah sekali. Bajunya gak ketemu2 juga. MAu bikin jahitan dia malu, temen2nya pasti beli yang bermerk. LAgian waktunya dah mepet. 

Hari H, Saat dia bangun, di sampingnya dia temukan baju yang terlipat rapi. MEreknya terkenal. Tapi bukan seperti yang diinginkan. Sama sekali bukan seperti baju impiannya. Di samping baju itu ada bebagai assesories yang diperlukan, celana yang keren dan juga baru, dan sepatu yang sudah tersemir rapi. Di sampingnya tertulis, "Pakai ini, Nak, apapun yang kamu kenakan, kamu akan mempesona, karena dirimu bukan bajumu.". 

Si anak berlari turun ke bawah. Ortunya udah berangkat kerja. PEsta sekolah tinggal 2 jam lagi. Dia bingung. Lama dia berpikir. Sebenernya aku nggak pingin ini. Gimana ya….. 

Akhirnya dia gak punya waktu lagi. Dia mandi, bersih2, dan satu persatu dikenakannya pakaian itu. Dia pakai sesuai caranya, cara anak muda. Assesorisnya dipilihnya, yang dia inginkan saja. Awalnya dia gak nyaman. Lalu dia pejamkan mata, menarik nafas panjang, membuka mata, ngeliat cermin dan berkata,"Hmmm…not bad, lumayan juga". Lalu dia berangkat ke pesta……… 

Sore dia pulang, senyum terkembang di wajahnya. Temen2nya ternyata mau menerima dia. BErarti dia dipandang layak berpenampilan. Pestanya keren, dia merasa bangga akan dirinya. Semua yang dia inginkan di penampilannya ternyata ada di baju dari ortunya, walaupun bukan baju yang diimpikannya. Diapun masih bebas memakai baju itu sesuai keinginannya, memakai assesories yang diinginkannya, namun ternyata …. bagian terbaik adalah baju yang diberikan oleh orang tuanya, yang membuatnya keren, walaupun itu bukan baju impiannya. 

"Tak semua mimpi jadi nyata, tapi jangan buang kesempatan di dpnmu, walau itu bukan mimpimu, karena mungkin di situ kau menemukan yang terbaik, dan siapa tau mimpimu kan terwujud, suatu hari nanti" 

Baju yang Terbaik 
By Doddy BJ 

Senin, 21 Maret 2011

Kuasa dan Melayani

Kuasa adalah suatu kekuatan yg diberikan kpd seseorang.
Dgn kuasa, org mempunyai kemampuan utk mengatur, memerintah, menegur, menindak, mengangkat atau memberhentikan. Berapa bnyk objek yg dikuasai tergantung dr besarnya kuasa yg diberikan.

Namun ada 1 aspek yg sering dilupakan org saat mereka berkuasa. Ini sbnrnya sgt penting. Yaitu MELAYANI.

Mengapa mereka lupa? Secara umum ada 3 faktor, yaitu krn org yg berkuasa trlalu fokus utk tampak bagus stlh diberi kuasa, atau dia besar kepala stlh diberi kuasa, atau yg terparah dia tdk tahu bhw berkuasa itu hrs melayani.

Spt kata Paman Ben pd Peter Parker di komik Spiderman, "Semakin besar kekuatan, semakin besar pula tanggung jawab."

TANGGUNGJAWAB adalah kunci utk MELAYANI.

Penguasa bertanggungjawab utk memaksimalkan kinerja institusi.

Dia hrs melayani bawahannya spy mereka dpt bekerja dgn optimal,& dgn sendirinya institusi dpt melayani konsumen dgn optimal.

Kuasa tanpa melayani akan meng-oleng-kan institusi, krn tiap "baut mesin" institusi
amatlah vital.

Bahkan baut terkecilpun adalah vital.Mesin yg baik akan menghasilkan produk yg hebat.
Kuasa tanpa melayani membuat mesin institusi hanya bergerak di level pimpinan, dan baut2 bawahan hanya menjadi bergerak krn terseret oleh atasan.

...Sdg empowerment dan perlakuan yg baik pd bawahan, akan membuat setiap komponen mesin akan bergerak dgn lumas dan baik, seolah dapat bekerja dengan sendirinya.

Jadi, mulailah melayani.